Artikel Nata Desa

Potensi UMKM dan Budaya Desa Gatak untuk Pengembangan Ekonomi Lokal

Desa Gatak, selain dikenal dengan potensi pariwisatanya, juga memiliki kekuatan ekonomi lokal yang terletak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Desa ini memiliki banyak pelaku usaha yang mengelola berbagai produk lokal, seperti makanan, jasa, dan industri kerajinan. Salah satu produk khas yang paling dikenal adalah Lumpia Duleg, makanan tradisional yang telah menjadi ikon kuliner dari Desa Gatak.

UMKM ini, meskipun dikelola dengan mandiri oleh masyarakat desa, memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan program pelatihan, akses modal, serta perluasan pasar melalui digitalisasi. Dengan letak strategis di jalur arteri Yogyakarta - Surakarta dan akses mudah ke Stasiun Delanggu, Desa Gatak memiliki peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi lokal yang lebih dinamis.

Sumber : https://cookpad.com/id/resep/16809161-lumpia-duleg-khas-delanggu-klaten

Pengembangan UMKM: Mendorong Produk Lokal ke Pasar yang Lebih Luas

Sektor UMKM di Desa Gatak mencakup berbagai jenis usaha yang memanfaatkan bahan baku lokal dan tenaga kerja dari masyarakat setempat. Salah satu produk unggulan yang populer adalah Lumpia Duleg, makanan khas desa yang telah dikenal di kalangan wisatawan dan masyarakat lokal. Selain itu, produk-produk kerajinan tangan seperti anyaman bambu dan hasil olahan industri rumahan juga mulai meraih pasar yang lebih luas.

Dengan adanya Delanggu Ecopark, pelaku UMKM di Desa Gatak dapat memperoleh ruang baru untuk memasarkan produk mereka langsung kepada wisatawan. Ini memberikan peluang yang lebih besar bagi pengusaha lokal untuk meningkatkan pendapatan mereka. Program pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran digital akan sangat membantu pelaku usaha dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

Sumber : https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=6fC79u-nADY

Tradisi dan Budaya: Melestarikan Cethik Geni sebagai Identitas Lokal

Di samping kekuatan ekonomi, Desa Gatak juga memiliki kekayaan budaya yang patut dipertahankan. Salah satu tradisi lokal yang masih dijalankan adalah Cethik Geni, sebuah ritual budaya yang berlangsung setahun sekali dan telah menjadi warisan budaya desa selama bertahun-tahun. Kegiatan ini tidak hanya penting bagi masyarakat lokal sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga dapat menjadi daya tarik wisata yang unik.

Acara Cethik Geni dapat diintegrasikan ke dalam kalender wisata tahunan Desa Gatak, di mana wisatawan dapat merasakan langsung keunikan budaya setempat. Acara budaya ini juga dapat didukung dengan festival kecil yang melibatkan pelaku UMKM, di mana produk-produk lokal bisa dipromosikan selama acara berlangsung. Ini akan menciptakan sinergi antara kegiatan budaya dan ekonomi lokal, yang keduanya saling mendukung untuk meningkatkan daya tarik desa.


Sumber : https://prokopim.klaten.go.id/tradisi-cethik-geni-kembali-digelar-wabup-klaten-ajak-masyarakat-lestarikan-budaya

Infrastruktur untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Untuk mendukung pengembangan UMKM dan budaya lokal, infrastruktur yang memadai sangatlah penting. Pembangunan jalan desa, sistem irigasi, serta fasilitas umum lainnya akan memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat. Infrastruktur ini juga akan mendukung aksesibilitas wisatawan yang datang ke Desa Gatak, baik melalui jalur darat maupun menggunakan kereta api.

PENANDA: Pengendara melewati Tugu Lumpia Duleg yang ada di Dusun Lemburejo, Desa Gatak, Kecamatan Delanggu. (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)
Sumber : https://radarsolo.jawapos.com/klaten/841703254/desa-gatak-perlu-diperkuat-jadi-desa-wisata

Dengan potensi besar yang dimilikinya, Desa Gatak siap untuk berkembang lebih jauh melalui pengembangan UMKM, pelestarian budaya lokal, dan peningkatan infrastruktur. Investasi dalam sektor-sektor ini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat.